Monumen Nasional
Pada
hari Sabtu kami diberi pengarahan oleh JULIA TOUR untuk persiapan Studitur.
Hari Senin, 10 November saya dan teman teman kelas 8 akan berangkat Studitur ke
Jakarta-Bandung. Saya berangkat dari rumah pukul 14.30 WIB karena kami harus
berkumpul disekolah pukul 15.00 WIB.
Sekitar
jam 4 sore kami berangkat dengan menggunakan bus Satria Muda sejumlah 5. Dan saya
berada di bus nomor 2. Kurang lebih 2 jam perjalanan, kami memasuki rumah makan
Pringsewu di daerah Banjar, Majenang, Wanareja km 10 untuk beristirahat, melaksanakan
sholat magrib dan isya dan makan malam.
Setelah
semua selesai, kami melanjutkan perjalanan menuju Jakarta. Tidak terasa kami
sampai di penginapan Wisma DEPSOS di daerah Cawang tepatnya di Jalan Dewi
Sartika. Disana kami beristirahat, mandi dan melaksanakan sholat subuh, dan
makan pagi. Pukul 07.00 WIB kami berangkat menuju Taman Mini Indonesia Indah.
Disana kami melihat-lihat miniatur rumah adat yang ada di Indonesia. Setelah
itu, kami mengunjungi PP IPTEK untuk mengetahui ilmu pengetahuan dan teknologi
yang ada di dalamnya. Lalu, kami melanjutkan perjalanan menuju Museum Gajah.
Disana kami melihat prasasti dan lain-lain. Tepatnya pukul 14.00 WIB kami
berangkat menuju Epicentrum untuk mengikuti acara Pesbukers yang dimeriahkan
oleh artis Raffi Ahmad dan lain-lain. Dan selesai kurang lebih pukul 17.30 WIB.
Kamipun melanjutkan perjalanan menuju penginapan Wisma Depsos untuk beristirahat.
Pukul
08.00 WIB pada hari Rabu pagi kami berangkat menuju Monas. Di Monas kami tidak
bisa masuk karena ada Upacara Hari Kesehatan Nasional. Kami akhirnya hanya
menikmati suasana disekitar Monas dan berfoto dengan latar belakang Monumen
Nasional.
Monumen
Nasional atau yang populer disingkat dengan Monas atau Tugu Monas adalah salah
satu dari monumen peringatan yang didirikan untuk mengenang pahlawan dan
perjuangan rakyat Indonesia melawan penjajah Belanda. Monumen Nasional yang
terletak di lapangan monas, Jakarta Pusat, dibangun pada dekade 1961an.
Tugu
Peringatan Nasional dibangun di areal seluas 80 hektar. Tugu ini diarsiteki
oleh Soedarsono dan Frederich Silaban, dengan konsultan Ir. Rooseno, mulai
dibangun pada bulan Agustus 1959, dan diresmikan pada tanggal 17 Agustus 1961
oelh Presiden RI Soekarno. Monas resmi dibuka untuk umum pda tanggal 12 Juli
1975.
Pembangunan
Tugu Monas bertujuan mengenang dan melestarikan perjuangan bangsa Indonesia
pada masa revolusi kemerdekaan 1945, agar terbangkitnya inspirasi dan semangat
patriotisme generasi saat ini dan mendatang. Tugu Monas yang menjulang tinggi
dan melambangkan lingga ( alu atau anatan ) yang penuh dimensi luhur budaya
bangsa Indonesia. Semua pelanaran cawan melambangkan Yoni ( lumbung ). Alu dan lumbung
merupakan alat rumah tangga yang terdapat hampir disetiap rumah penduduk
pribumi Indonesia.
Lapangan
Monas mengalami lima kali pergantian nama yaitu Lapangan Gambir, Lapangan
Ikada, Lapangan Merdeka, Lapangan Monas dan Taman Monas. Disekeliing tugu terdapat taman, dua buah kolam dan
beberapa lapangan terbuka tempat berolah raga pada hari-hari libur. Bentuk tugu
peringatan ini sangat unik. Sebuah batu obeliks yang terbuat dari marmer yang
berbentuk lingga yoni simbol kesuburan ini tingginya 132 m.
Dipuncak
Monumen Nasional terdapat cawan yang menopang berbentuk nyala obor perunggu
yang beratnya mencapai 14,5 ton dan dilapisi emas 35 kg. Lidah api atau obor
ini sebagai simbol perjuangan rakyat Indonesia yang ingin meraih kemerdekaan.
Pelataran
puncak dengan luas 11x11 m dapat menampung sebanyak 50 penggunjung. Pada
sekeliling badan elevator terdapat tangga darurat yang terbuat dari besi. Dan
pelantaran puncak Tugu Monas, pengunjung dapat menikmati pemandangan seluruh
penjuru kota Jakarta. Arah ke selatan berdiri dengan kokoh dari kejauhan Gunung
Salak diwilayah Kabupaten Bogor, Jawa Barat, arah utara membentang luas lepas
dengan pulau-pulau kecil bersebaran. Bila menoleh ke barat membentang Bandara
Soekarno-Hatta yang setiap waktu terlihat pesawat lepas landas.
Dan
pelantaran puncak 17 m lagi ke atas, terdapat lidah api, terbuat dari perunggu
seberat 14,5 ton dan berdiameter 6 meter, terdiri dari 77 bagian yang
disatukan, pelantaran puncak tugu berupa “Api Nan Tak Kunjung Padam” yang
berarti melambangkan Bangsa Indonesia agar dalam berjuang tidak pernah surut
sepanjang masa. Tinggi pelantaran cawan dari dasar 17 m dan dari ruang museum
sejarah 8 m. Luas pelantaran yang berbentuk bujur sangkar, berukuran 45x45 m,
merupakan pelestarian angka keramat Proklamasi Kemerdekaan RI 17 Agustus 1945.
Landasan
dasar monas setinggi 3 m, dibawahnya terdapat ruang museum sejarah perjuangan
nasional dengan luas 80x80 m. Pada keempat sisi ruangan terdapa 12 jendela
peragaan yang mengabdikan peristiwa sejak zaman kehidupan nenek moyang bangsa
indonesia. Keseluruhan dinding, tiang dan lantai berlapis marmer. Selain itu,
ruang kemerdekaan berbentuk amphiteater yang terletak dalam cawan Tugu Monas.
Menggambarkan atribut peta kepulauan Negara Keramat Republik Indonesia, Kemerdekaan
RI, bendera merah putih dan lambang negara dan pintu gapura yang tertulis
naskah proklamasi Indonesia.
Kami
melanjutkan perjalanan menuju GSA pada pukul 10.30 WIB. Setiba di GSA kami
semua langsung menuju pintu masuk, disana terdapat berbagai wahana. Kami
mengunjungi pertunjukan beruang madu, singa laut dan lumba-lumba dan 4 dimensi.
Setelah selesai kami berangkat menuju Dufan. Disana kami bermain berbagai
permainan seperti Kora-kora Hysteria, Halilintar dan lain-lain. Kurang lebih
pukul 17.00 WIB kami melanjutkan perjalanan menuju Bandung yang memakan waktu
kurang lebih 4 jam. Dan kami tiba di Cibaduyut sekitar pukul 21.00 WIB. Disana
saya membeli berbagai pakain karena harganya murah.
Setelah
selesai kami melanjutkan perjalanan menuju Malangbong. Disana kami membeli
oleh-oleh seperti Dodol Garut dan Peuyeum. Kemudian kami melajutkan perjalanan
pulang menuju Ajibarang. Tidak terasa pukul 05.00 bis berhenti didaerah Cimanggu
untuk melaksanakan shalat subuh. Setelah selesai, kami pun melanjutkan
perjalanan kembali. Kami semua sampai di sekolah hari kamis pukul 07.00 WIB. Para
wali murid sudah bekumpul untuk menjemput anak masing-masing. Saya dijemput
oleh ayah. Akhirnya sampai rumah tepat pukul 07.30 WIB. Saya besyukur kepada
Allah SWT, karena dapat kembali kerumah dengan selamat.
0 komentar:
Posting Komentar