Dalam perkembangannya, bahasa Indonesia menyerap
unsur dari berbagai bahasa, baik dari bahasa daerah maupun bahasa asing,
seperti Sansekerta, Arab, Portugis, Belanda, Cina, dan Inggris. Berdasarkan
taraf integrasinya, unsur serapan dalam bahasa Indonesia dapat dibagi menjadi
dua kelompok besar. Pertama, unsur asing yang belum sepenuhnya terserap
ke dalam bahasa Indonesia, seperti reshuffle, shuttle cock, dan de
l’homme par l’hommme. Unsur-unsur itu dipakai dalam konteks bahasa Indonesia,
tetapi cara pengucapannya sesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia.
Kaidah ejaan yang berlaku bagi unsur serapan itu
sebagai berikut :
a (ain Arab dengan a) menjadi a :
‘asr
asar
sa’ah saat
‘ (ain Arab) di akhir suku kata menjadi k :
ra’yah
rakyat
ma’na
makna
aa (Belanda) menjadi a :
baal
bal
octaaf
oktaf
c (Sansekerta) menjadi s :
cabda
sabda
castra
sastra
ck menjadi k :
check
cek
ticket tiket
kh (Arab) menjadi h :
khusus
khusus
akhir
akhir
oe (Yunani) menjadi e :
oesterogen
esterogen
eonology enology
oo (Inggris) menjadi u :
cartoon
kartun
bamboo
bambu
oo (Belanda) menjadi o :
komfoor kompor
provost provos
oo (vocal ganda) tetap oo :
zoology
zoology
coordination
koordinasi
ph menjadi f :
phase
fase
physiology fisiologi
spechtrograph spektograf
q menjadi k :
aquarium
akuarium
frequency
frekuensi
equate ekuator
v tetap menjadi v :
vitamin
vitamin
television
televisI
cavalry
kafaleri
0 komentar:
Posting Komentar